Sunday, December 16, 2012

Merancang Goals Setting 2013

Saya belajar dari tahun - tahun yang lewat, bahwa membuat goal setting untuk tahun yang akan datang itu tidak jauh dari sebatas HARAPAN, PRIORITAS dan KEBUTUHAN. Urutannya tidak selalu seperti yang saya sebutkan, tapi dari pengalaman saya dengan mengetahui harapan maka kita akan lebih mudah untuk menentukan mana yang prioritas dan yang menjadi kebutuhan.

Sebelum menentukan harapan, prioritas dan kebutuhan. Perlu kita sama - sama cari tahu bagaimana isi dari masing - masing harapan, prioritas dan kebutuhan yang tepat. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk membuat rencanang goals, salah satunya dengan sistem SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant dan Time Bound) atau SMARTERS (ada tambahan ERS yang merupakan singkatan dari Evaluate, Reevaluate dan Satisfaction)

Yang saya gunakan adalah yang gampang dan paling populer adalah SMART. Alat bantu yang termudah dalam mendapatkan kriteria masing - masing arti dari kriteria SMART adalah dengan menggunakan kalimat interrogative (tanda tanya).

Specific (Spesifik), menggunakan alat bantu dengan kalimat tanya dibawah ini:
  • Apa
  • Siapa
  • Dimana
  • Kenapa
  • Yang Mana
Measurable (Dapat diukur), menggunakan alat bantu dengan kalimat tanya dibawah ini:
  • Bagaimana Cara Mencapainya?
Attainable (Dapat diraih), menggunakan alat bantu dengan kalimat tanya dibawah ini:
  • Apakah Saya Bisa Mencapainya?
Relevant (Cocok/Pas), menggunakan alat bantu dengan kalimat tanya dibawah ini:
  • Apakah sesuai dengan saya?
Time Bound (Batasan Waktu), menggunakan alat bantu dengan kalimat tanya dibawah ini:
  • Kapan (mulai dan berakhir)?

HARAPAN

Bagi yang sudah mencoba menerapkannya ditahun yang sebentar lagi habis ini, tentu akan lebih mudah menentukan harapan, dengan hasil rapot 2012 yang masih belum tercapai dan yang sudah tercapai, maka kita dapat dengan mudah menentukan harapan terhadap pencapaian tahun 2012 yang belum tercapai dan harapan baru di tahun 2013, yang belum ada didalam daftar harapan ditahun - tahun sebelumnya.

Harapan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah 

harapan /ha·rap·an/ n 1 sesuatu yg (dapat) diharapkan: ia mempunyai ~ besar dapat memenangkan pertandingan itu; 2 keinginan supaya menjadi kenyataan: ~ ku agar ia kelak menjadi orang yg berguna bagi nusa dan bangsa; 3 orang yg diharapkan atau dipercaya: pemuda ~ bangsa;~ hidup 1 kemungkinan tetap hidup: ~ hidup korban pesawat yg nahas itu sangat tipis; 2 kemungkinan dapat hidup lebih lama;

Misalnya harapan saya ditahun 2013 adalah
  1. Menjadi tenaga penjual terbaik di Jakarta pada awal triwulan kedua 2013 dan penghasilan bertambah sekitar 15-30 juta perbulan diwaktu yang sama. (bisa sudah tercapai atau belum ditahun 2012)
  2. Punya anak kedua ditahun ini (jika ditahun ini belum tercapai atau suatu harapan baru)
  3. Punya rumah sendiri LT. 100 m², LB. 60 m² di Jakarta Selatan pada bulan November 2013 (jika ditahun ini belum tercapai)
  4. Punya motor baru, merk Motor Indonesia 200 cc warna hitam metallic di semester pertama 2013 (jika ada harapan baru)
  5. Punya tabungan pendidikan untuk anak pertama saya di Asuransi P********l, dengan premi 6 juta rupiah per tahun dan rencana setor selama 15 tahun (sampai usia anak masuk S1), mulai bulan Januari 2013, agar lebih mudah dalam mengingatnya dan pengaturannya.
PRIORITAS

Dari keempat harapan saya diatas saya ingin harapan no. 1 saya menjadi prioritas pertama, prioritas kedua adalah harapan no. 5, disusul oleh harapan no. 4, kemudian No. 3. Harapan nomor 2 itu tergantung kapan dikasih sama Allah SWT saja.

KEBUTUHAN

Definisi kebutuhan menurut KBBI adalah:

kebutuhan /ke·bu·tuh·an/ n yg dibutuhkan

Kebutuhan dari harapan - harapan diatas terdiri dari pengembangan diri dan karir yang lebih baik, kebutuhan untuk memiliki keturunan, terpenuhinya kebutuhan primer (kepemilikan rumah) dan memiliki tabungan.

Tidak semua harapan menjadi kebutuhan, karena kebutuhan sifatnya mandatory, yang artinya jika tidak terpenuhi maka dapat mengakibatkan sesuatu menjadi berjalan tidak normal atau sifatnya mengurangi (defisit), sedangkan harapan sifatnya optional, karena masih ada alternatif harapan lain yang bisa dijadikan pengganti dari harapan yang sudah disebutkan. Oleh karena itu harapan nomor 3 yang merupakan harapan baru, bisa saja ditunda ditahun berikutnya lagi untuk diwujudkan, terkecuali memang motornya sudah perlu untuk diganti.

Terkahir, buatlah goal setting secara tertulis dan pasanglah di kamar tidur, di ruang/meja kerja atau ditempat - tempat yang tepat pada saat melakukan aktifitas sehari - hari.

Mudah - mudahan bermanfaat dan selamat merancang.

BONUS

Download contoh table SMART

Nama File: Contoh My 2013 Wishes.xlsx
Ukuran : 22,9 KB
Format : Microsoft Office Excel 2007 Workbook (.xlsx)

"it's not what we do once in a while that shapes our lives, but what we do consistently" - Anthony Robbins
Pin It!

Wednesday, December 12, 2012

Cerita Inspiratif Seputar Asuransi bag.4

Satu setengah tahun yang lalu, saya pernah menawarkan asuransi di salah satu TK di kawasan Cirendeu Tangerang Selatan. Saya bertemu dengan beberapa ibu - ibu yang menunggu putra - putrinya di kantin didekat TK itu. Ibu - ibu itu duduk berkelompok, saya tertarik dengan kelompok ibu - ibu yang sedang tidak sedang makan dan membicarakan dan berbagi tentang perilaku anak - anak mereka. Setelah permisi, saya minta waktu dan kesediaan mereka untuk mengikut presentasi mengenai perencanaan keuangan keluarga dengan manfaat tunjangan pendidikan anak. Setelah memperkenalkan diri saya dan selama presentasi berlangsung, 2 dari ibu - ibu tersebut permisi untuk melihat anaknya dan satunya permisi untuk sarapan pagi dan tetap memisahkan diri walaupun saya sudah bilang kepadanya bahwa presentasi ini santai bisa disambi pada saat makan sekalipun.

Akhirnya tinggal 3 orang yang mendengarkan presentasi saya, setelah presentasi saya melakukan dialog dengan ibu - ibu itu untuk mendapatkan harapan, kebutuhan dan prioritas mereka bagi putra - putrinya. Namun dari 3 ibu - ibu tersebut, hanya satu yang aktif menceritakan harapan, kebutuhan dan prioritas bagi anak - anaknya, ibu ini - sebut saja Mawar juga memiliki pengetahuan lebih tentang pengelolaan keuangan keluarga, yang ternyata latar belakang ibu ini selain pernah bekerja sebagai bagian dari department Finance dikantornya dan juga bersuamikan seorang HRD yang berususan dengan Compensation and Benefit disalah satu perusahaan pertambangan yang bersertifikasi CFP (Certified Financial Planner). Akhirnya saya sampai kepada pembuatan ilustrasi, saya mendapatkan 3 nilai premi bulanan yang diajukannya. Setelah menjelaskan ilustrasi dari ketiga pilihan premi itu, saya memberikan kartu nama dan meminta nomor telepon ibu muda itu untuk keperluan follow up beberapa hari kemudian.

Setelah 2 hari, saya kembali kontak ibu itu. Dia minta waktu untuk membicarakan dengan suaminya dan menjanjikan akan mengabarkan hasilnya melalui Whatsapp messenger. Beberapa hari kemudian, pada saat saya prospekting di tempat lainnya, melalui Whatsapp ibu ini mengatakan bahwa dia tidak jadi mengambil asuransi untuk anaknya ini, karena suaminya keberatan dan alergi jika mendengarkan asuransi. Suaminya menyarankan agar uangnya diinvestasikan ke jenis investasi lainnya yang lebih liquid, yang dapat dicairkan kapanpun dan juga cukup menguntungkan.

Besok paginya saya telpon ibu ini dan saya bilang bahwa usia anaknya ini sangat tepat untuk mendapatkan manfaat asuransi, terutama untuk asuransi pendidikan pada saat masuk SD, SMP, SMA dan S1-nya dan saya menawarkan solusi yang agak menyimpang sebenarnya, bagaimana jika dia tidak menceritakan kepesertaan asuransinya kepada suaminya, karena pertimbangannya, karena ibu ini masih memiliki penghasilan sendiri. Setelah beberapa minggu kemudian, ibu ini menghubungi saya, setuju dengan ide tersebut dan memutuskan untuk ikut asuransi dengan premi 6 juta per tahun. Segera saya meluncur ke kantornya untuk mendaftarkan asuransi dan mengambil persyaratan administratif sebagai persyaratan pengajuan asuransi jiwa. Dari data tersebut, saya baru tahu ternyata rumah tinggal ibu ini tidak jauh dari rumah saya dan jalan didepan rumahnya terbilang sering saya lewati.

Setelah sekitar setahun kemudian, saya terkejut waktu melewati rumahnya, karena didepan pagarnya terdapat tenda dan bendera kuning (bendera sebagai tanda jika ada yang meninggal dunia di Jakarta). Setelah bertanya kepada orang - orang yang ada disekitar rumah itu bahwa ibu Mawar meninggal dunia karena kecelakaan pesawat terbang. Segera saya berinisiatif untuk menghubungi calon prospek saya yang janjian ketemu hari itu untuk mendapatkan ilustrasi asuransi, dengan urusan mengurus klaim meninggal salah satu klien saya.

Setelah saya coba mencari tahu bagaimana cara menyampaikan asuransi kepada suaminya, saya cari seluruh dokumentasi polis atas nama Ibu Mawar ini. Keesokannya setelah saya dapatkan data ibu Mawar dan menyiapkan semua formulir klaim, saya beranikan datang kerumah kediamannya dan bertemu dengan orang tua dari ibu Mawar dan suaminya. Setelah saya jelaskan bahwa ibu Mawar ini punya asuransi, bapak Fulan menyangkal kalau istrinya memiliki asuransi dan meminta untuk tidak mengganggu keluarganya, karena sedang berkabung. Saya segera munjukkan print pengajuan polis atas nama anaknya yang bungsu, dia minta waktu untuk mencari polis yang disimpan istrinya dalam beberapa hari tapi tidak ditemukannya. Polis ini ditemukan setelah barang - barang istrinya, dibawa kerumah dan segera saya antar bapak Fulan ke kantor asuransi untuk proses klaim.

Pada saat suami itu menerima santunan kematian dan kecelakaan sebesar hampir 300 juta rupiah, dia menangis sepanjang perjalanan sampai dirumahnya dan berkata kepada anak - anaknya, bahwa ini hadiah dari ibunya dan tekad keras ibunya untuk memberikan dukungan untuk pendidikan anaknya. Uang ini direncanakan untuk dimasukkan kembali sebagai investasi untuk pendidikan anaknya sebesar 100 juta rupiah dan sisanya disumbangkan kepada salah satu yayasan yatim piatu yang tidak jauh dari rumahnya.
Pin It!

Cerita Inspiratif Seputar Asuransi bag.3

Pada saat canvassing, saya bertemu dengan ibu pemilik toko perabotan rumah tangga didekat salah satu pasar tradisional tersibuk di Jakarta Selatan. Waktu itu, toko sudah hampir tutup karena mereka buka hanya sampai jam 6 sore. Saya mengutarakan apa yang akan saya tawarkan dan menanyakan apakah keluarga mereka sudah diproteksi dengan asuransi.

Si ibu mengatakan dengan cepat kalau semua keluarganya sudah memiliki asuransi dan pada saat itu juga si ibu dengan nada tinggi langsung menghardik saya dan mengatakan bahwa asuransi itu adalah penipu. Karena klaim asuransi suaminya ditempat yang sama dengan asuransi yang saya tawarkan ini, ditolak. Suaminya sudah habis 80 juta untuk pasang ring jantung di Malaysia dan tidak sepeserpun penggantian dari asuransi, Ibu tersebut meminta saya untuk pergi dan menyampaikan penyesalannya ikut asuransi.

Antara penasaran dengan proses klaim yang diajukan oleh suami ibu tersebut dan niat saya untuk membantu proses klaim yang telah ditolak oleh asuransi membuat saya untuk tidak segera pergi dan menanggapi keluhannnya. Saya mencoba mendapatkan sela dimana si ibu bicara soal berapa uang yang telah dia keluarkan untuk pembayaran premi asuransi tiap bulannya yang ditotal sebesar 3 juta rupiah perbulan untuk memproteksi dia dan suaminya yang kira - kira berumur diatas 50 tahun tersebut. Si ibu menunjukkan struk - stuk pembayaran ATM yang di-staples dengan sangat rapi dan juga membuka salah satu amplop rekening koran (laporan perkembangan asuransi) yang terakhir untuk menunjukkan nilai tunai yang terbentuk dan dia juga mengeluhkan  nilai tunai yang lebih kecil dengan total modal yang dia sudah keluarkan. 

Setelah merasa waktu yang tepat untuk bicara, saya meminta ibu tersebut untuk menunjukkan surat penolakan klaim, untuk mengetahui penyebab pasti kenapa proses klaim suaminya ditolak dan meminta ditunjukkan polisnya. Selama si ibu ini mencari polis dan surat penolakan klaim, suaminya keluar dengan kruk, dan menceritakan bagaimana dia di "pingpong" pada saat pengajuan asuransi dan sudah berapa banyak agen yang membantunya dan mengeluhkan dia merasa rugi dengan kepesertaan asuransi.

Pada saat si ibu keluar, para karyawan menanyakan apakah tokonya mau ditutup, tapi si ibu bilang kita lembur dan toko biarkan terbuka dan beberapa karyawannya yang perempuan boleh pulang. Ini menjadi salah satu tekanan lain (selain waktu yang sempit, menjelaskan sambil berdiri dan emosi bapak dan ibu pemilik toko yang susah  untuk menerima penjelasan saya) buat saya, agar solusi yang saya berikan nanti dapat memuaskan mereka.

Setelah melihat polis, saya menjelaskan bagaimana sang agen mereka membuatkan prioritas solusi terbaik bagi keduanya, pada saat ikut bapak ibu ini sudah cukup berumur sehingga prosentasi nilai proteksi asuransinya lebih besar ketimbang prosentase nilai investasinya dengan demikian maka pada saat terjadi suatu resiko, mereka akan mendapatkan suatu proteksi yang maksimal. Saya jelaskan juga bahwa berapa nilai premi umumnya untuk usia 45 tahun dan premi yang dibayarkan oleh mereka termasuk yang standar. Dengan penjelasan prosentasi itulah mereka dapat menerima dan puas dengan penjelasan saya, kenapa nilai investasi mereka kecil dan terlihat merugikan.

Akhirnya saya masuk ke bagian akar masalah dari yang mereka alami, yaitu penolakan klaim. Setelah membaca surat penolakan tersebut, saya mendapatkan informasi bahwa pada saat mengajukan asuransi, suaminya tidak menyampaikan informasi yang benar bahwa sebelumnya dia telah pernah terkena serangan jantung dan pernah diopname di rumah sakit, ditambah pula dengan rumah sakit tempat suaminya berobat memasang ring ini bukanlah rumah sakit yang melakukan kerjasama dengan asuransi. Dari penjelasan saya ini, mereka dapat mengerti walaupun mereka tetap merasa dirugikan. Saya jelaskan bahwa konsultasi dengan agen yang saat itu membuatkan polis adalah suatu keharusan yang diikuti oleh klien agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman atau tidak sampainya informasi penting yang harus diikuti oleh klien, padahal ketentuan - ketentuan ini dijelaskan secara detail didalam buku polis.

Saya menambahkan bahwa mereka untuk mengurungkan niat untuk menutup asuransi mereka, karena selain masa setor mereka masih cukup lama sekitar 2 tahun lagi, juga mereka akan mendapatkan keuntungan lebih setelah masa setoran karena masa pertanggungan yang ada dipolis sampai dengan usia 65 tahun, walaupun mereka sudah tidak menyetor premi bulanan lagi. Saya juga menekankan bahwa nilai tunai yang terbentuk akan terus berkembang dan masa proteksi cukup digunakan untuk mendapatkan klaim, khususnya untuk pertanggungan dasar seperti kematian dan kecelakaan.

Mereka akhirnya berterima kasih kepada saya, saya dihadiahi sebuah rice cooker dari tokonya dan sebelumnya mereka menawarkan komisi 10% dan dia mau membuatkan pernyataan secara tertulis diatas materai untuk komisi jika, klaim 80 juta tersebut keluar. Tapi melihat kasus yang ada, saya menjelaskan bahwa siapapun, mau pakai pengacara sekalipun, mereka tidak akan menang karena secara jelas klaim yang dilakukan oleh suaminya tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dan informasi yang diberikan juga tidak benar sejak awal.

Saya pulang dengan sebuah rice cooker dan rasa senang karena bisa membantu mereka keluar dari masalah dengan solusi yang sama - sama untung dan keluar dari masalah yang mereka tidak mengerti penyebabnya.
Pin It!

Cerita Inspiratif Seputar Asuransi bag.2

Setiap melakukan canvassing, saya selalu mampir makan dan minum siang salah satu warung nasi langganan saya di Jakarta Selatan. Saya awalnya tidak berniat untuk menawarkan asuransi kepada pemilik warung makan ditempat ini. Namun karena saya sering membuat list prospek sambil makan siang atau menerima panggilan telepon yang berhubungan dengan asuransi. Secara tidak langsung, saya telah mempromosikan diri saya sebagai seorang agen asuransi

Sampai suatu waktu saya berniat minum di warung makan itu lagi sampai larut malam untuk memenuhi janji bertemu dengan calon prospek yang rumahnya tidak jauh dari warung tersebut. Pada saat itu ibu pemilik warung, bertanya bagaimana caranya ikut menabung di asuransi? Apa saja manfaat yang akan dia dapat kalau ikut asuransi. Dengan semangat saya menjelaskan apa yang menjadi kebutuhan dari ibu tersebut, ternyata usut - punya usut, asuransi ini ditujukan untuk pendidikan anak tunggalnya. Saat itu anaknya baru duduk di bangku SMP kelas 2. Setelah saya jelaskan dan buatkan ilustrasinya diwarung itu, si ibu berniat untuk ikut asuransi dengan premi 1 juta per bulan.

Saya bantu si ibu untuk mengambil dana pendidikannya waktu anaknya tersebut masuk SMA dan melanjutkan pendidikan S1-nya dan pada saat wisuda, saya diundang oleh ibu dan bapaknya untuk hadir dalam wisuda anaknya disalah satu ballroom di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Pada saat itu, orang tua dari anak tersebut meminta saya dan istri berfoto bersama keluarganya dalam foto wisuda anaknya. Saya terharu dengan prestasi anak tukang warung nasi tersebut dan kini anaknya berniat melanjutkan mengambil S2-nya disalah satu universitas negeri di Depok dengan biaya yang terkumpul dari asuransi tersebut selama ini. Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi keluarga tersebut dan sekaligus saya menyampaikan rasa bangga saya kepada keluarga kecil tersebut dalam memberikan dukungan kepada anak semata wayangnya itu dan kepada anaknya atas prestasi dan kesungguhannya dalam menggapai cita - cita dan masa depannya yang lebih baik.
Pin It!

Cerita Inspiratif Seputar Asuransi bag.1

Cerita ini seperti yang diceritakan oleh salah satu agen saya bercerita tentang salah satu nasabahnya yang seorang tukang service AC.  Pekerjaannya bagus dan rapi serta sangat sopan. Awalnya hubungan kami hanya sebatas jual beli jasa, tetapi akhirnya menjadi akrab dan bersahabat. Setiap bertemu saya itu selalu berkata betapa pentingnya punya asuransi. Dengan menabung Bapak bisa punya proteksi jiwa, bisa gratis biaya rumah sakit dan kelak bisa punya pensiun. Begitulah kira - kira saya sering menawarinya. Saya tidak memaksa, maklum tukang service AC.

Akan tetapi beberapa bulan kemudian ketika saya men-service AC lagi, dia berkata "Pak, saya mau menabung." Saya kaget, tapi segera saya buatkan tabungan yang tepat untuk dia dan pas dengan penghasilannya. "Tenang saja Pak, kalau segitu saya sanggup tiap bulan." Rupanya dia mengerti kekhawatiran saya.

Beberapa bulan kemudian kebetulan AC kamar belakang saya rusak dan mau diganti. Saya telepon dia. "Ok, saya segera kesana begitu selesai disini, tapi agak lama. Saya sekarang lagi pasang AC hotel di Lampung." katanya.

Seminggu setelah itu saya ditelepon istrinya. "Pak, saya Bu Nur, istrinya Pak Ahmad. Saya kok mendapat tagihan dari asuransi ya, Pak."

Kemudian saya jelaskan bahwa Pak Ahmad memang menabung di asuransi.

"Bukan, Pak. Dia kemarin meninggal mendadak di Lampung ketika lagi masang AC."

Saat itu juga saya datangi rumahnya yang sangat sempit dengan ankanya yang luma orang. Setelah semua surat - suratnya lengkapm saya pun mengajukan klaim dan keluar.

Saat saya bersama Bu Nur menerima klaim sebesar 100 juta, rasanya perasaan saya campur aduk, sedih dan senang. Uang 100 juta memang tidak terlalu besar, tapi bisa membantu Bu Ahmad dan keluarganya melanjutkan hidup.

"Separuh saya gunakan modal, Pak! Sisanya akan saya tabung untuk sekolah anak - anak. Terima kasih ya, Pak." Beberapa tetes air mata Bu Nur sudah tumpah. Saat itu kaki saya gemetar karena haru dan gembira.

Sumber: Agen Asuransi Nggak kaya. NGAPAIN AJA? (Wira Arjuna)
Pin It!

Seperti Apakah Pekerjaan Agen Asuransi itu?

Kalangan muda saat ini cenderung memilih bekerja di dalam kantor, bekerja diruangan AC dan nyaman dengan resiko yang kecil serta menguntungkan. Memang tidak ada salahnya bekerja dikantor, dengan cita - cita dapat memiliki ruang kerja sendiri yang besar di kantor tersebut, karena di dunia ini banyak profesi - profesi yang berbeda yang sifatnya saling berhubungan dan menguntungkan antara suatu bisnis dengan bisnis lainnya.

Namun pekerjaan sebagai agen asuransi, bukanlah sesuatu yang buruk. Pekerjaan para agen, sering diidentikan dengan pekerjaan kasar yang lebih banyak berada diluar ruangan, tidak memiliki gaji yang tetap, para agen adalah kumpulan dari orang - orang yang tidak memiliki kemampuan (skill) yang dianggap bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan di kantoran. Anggapan ini tidak semua benar, jika ada yang beranggapan seperti ini, biasanya orang tersebut adalah orang - orang yang belum tahu dengan bisnis asuransi dan cenderung diliputi dengan pemikiran - pemikiran negatif dan sebagian besar diantaranya memiliki pola pikir bahwa sukses hanya dilihat dari sisi materi saja.

Pekerjaan agen disebut - sebut juga oleh para pakar finansial dan sosiolog sebagai pekerjaan dengan sebutan The Noble Job. Karena pekerjaan para agen, pada dasarnya adalah membantu orang lain dalam mengatur keuangan dan mencarikan solusi yang tepat bagi para klien-nya dalam mengontrol resiko yang mereka sudah alami sebelumnya.

Agen Asuransi, Bekerja Membantu Orang Lain

Agen itu ibarat sebagai penyambung mata rantai rejeki yang terputus, seperti cerita dibawah ini:

Seorang Bapak yang memiliki peternakan sapi, berwasiat dalam surat warisannya bahwa pada saat dia meninggal nanti, maka anak - anaknya akan mendapatkan bagian - bagian sebagai berikut anak pertamanya akan mendapatkan 1/9 bagian dari keseluruhan sapi yang ada, anak kedua mendapatkan 1/3-nya dan anak bungsu yang belum memiliki penghasilan dan belum mampu hidup mandiri akan mendapatkan 1/2 dari semua sapi yang diwariskan. Orang tua tersebut berwasiat agar pembagian warisan nanti tidak memperbolehkan mereka untuk menyembelih sapi tersebut.

Ketika orang tua tersebut meninggal, dia meninggalkan 17 ekor sapi. Dengan nilai yang ganjil ini maka susah bagi anak - anaknya tersebut dalam membaginya 1/9 dari 17 adalah 1,8 sapi, 1/3 dari 17 adalah 5,6 sapi dan 1/2 dari 17 adalah 8,5 ekor sapi. Dengan nilai hasil seperti ini, maka pembagian sapi menyebabkan mereka harus menyembelih sapi - sapi tersebut agar dapat genap dibagikan kepada ketiga anak tersebut.

Akhirnya anak itu datang ke orang bijak yang ada dilingkungannya. Orang bijak tersebut menawarkan untuk menambahkan 1 ekor sapi kepada mereka. Sekarang total sapi sebanyak 18 ekor. Si sulung mendapatkan 1/9 dari 18 yaitu 2 ekor sapi, anak kedua mendapatkan 1/3 dari 18 yaitu 6 ekor sapi dan anak bungsu mendapatkan 1/2 dari 18 ekor yaitu 9 ekor sapi. Total 2 + 6 + 9 = 17 ekor sapi, sisa 1 ekor, yang dikembalikan kepada orang bijak tersebut. Fungsi agen asuransi itu sama dengan orang bijak tadi, yaitu memberikan solusi terhadap suatu harapan, kebutuhan dan prioritas kliennya.

Agen Asuransi Bisa Kaya

Berprofesi sebagai agen asuransi, tidak bisa kaya. Dari cerita sukses para agen asuransi yang ulet dan kreatif, saya mendapatkan pencerahan bahwa menjadi agen asuransi bukan hanya mendapatkan rejeki tahi macan saja, jika ditekuni dan dijakankan dengan pandai, akan sangat menjanjikan bagi para agen.

Agen - agen baru dan lama dapat mengembangkan personality mereka dengan training - training yang dilakukan oleh pihak asuransi. Dari yang sifatnya teknis seperti teknik melakukan prospek, teknik negosiasi, teknik closing, teknik melakukan follow up dan teknik me-maintain klien sampai dengan teknik - teknik pengembangan pribadi seperti meningkatkan kemampuan berkomunikasi, pengetahuan pengelolaan keuangan pribadi, pengetahuan bisnis entrepreneur dan masih banyak lagi. Nilai training ini cukup mahal, jika harus didapatkan melalui jalur akademisi atau formil lainnya, silakan Anda mencari tahu sendiri.

Komsi pribadi agen rata - rata berlaku selama 5 tahun dengan pembagian 30% - 35% untuk 2 tahun pertama dan 2% - 3% terhadap nilai premi bulanan atau triwulanan atau semesteran atau tahunannya. Komisi akan terus bertambah setiap bulan, jika produksi agen tersebut bertambah. Jadi, seorang agen asuransi akan mendapatkan kenaikan gaji setiap mendapatkan klien baru.

Komisi overiding sebesar 2%-5% bagi agen yang menjadi leader dan memiliki team yang produktif.

Komisi tahunan sebesar 10% dari total produksi selama setahun.

Agen juga mendapatkan bonus wisata ke tempat - tempat wisata terbaik di dunia, dengan demikian jika seorang agen mampu menjadi terbaik atau mencapai target tertentu, maka mereka memiliki peluang untuk jalan - jalan ke luar negeri setiap bulannya.

Agen juga mendapatkan kepuasan batin yang nilainya tidak bisa dihitung secara materi, agen bagi para klien memiliki keterikatan seumur hidup atau setidaknya seumur polis. Selama itu pula agen akan berinteraksi dalam memberikan bantuan kepada para klien-nya seperti membantu dalam menguruskan proses klaim berobat, proses klaim kematian, membantu mengurus tunjangan pendidikan anak - anak mereka dan menjadi konselor pribadi terutama konselor keuangan bagi para klien atau prospek. Ini tidak bisa dihitung dengan materi, jika dilakukan dengan secara tulus dan dari dalam hati.

Inilah sebagian gambaran seorang agen asuransi yang ada dilapangan, bagaimana sekarang perspektif anda saat ini mengenai agen asuransi.

Pin It!